Deloitte juga melansir bahwa sepanjang musim 2014-2015, sebanyak 20 klub elit Eropa berhasil mendapatkan untung €6,6 miliar (lebih dari Rp100 triliun), naik 8 persen dibandingkan 12 bulan lalu. Capaian tersebut adalah rekor baru.
Musuh bebuyutan Los Blancos, Barcelona, naik dua peringkat ke posisi kedua, memaksa Manchester United turun ke peringkat tiga.
Paris Saint-Germain dan Bayern Munich juga masuk dalam lima besar.
Sementara Manchester City, Arsenal, Chelsea dan Liverpool berturut-turut bertengger di posisi enam hingga sembilan. Semua klub memperlihatkan tren positif dari segi pendapatan.
Di luar sepuluh besar, ada Tottenham sebagai klub terkaya nomor 12 di dunia, dengan Newcastle United dan Everton di peringkat 17 dan 18.
Pemeringkatan yang dilakukan Deloitte juga memperlihatkan sejarah baru bagi West Ham. Klub yang berbasis di London itu untuk pertama kalinya sejak musim 2005-2006 masuk ke daftar 20 besar klub terkaya.
Deloitte mengungkapkan daftar yang dibuatnya hanya berdasar pada pendapatan yang diraup klub, tanpa memerhatikan utang klub.

Prediksi MU

Manajer Senior Deloitte, Tim Bridge mengungkapkan, meskipun turun satu peringkat, kerjasama iklan Manchester United dengan sejumlah pihak, akan memperkuat bisnisnya pada musim 2015-2016.
“Sehingga tidak akan mengejutkan kalau tahun depan MU berada di posisi pertama dalam 12 tahun terakhir, dengan raupan pendapatan diprediksi mencapai €650 juta atau sekitar hampir Rp10 triliun.
Dan Jones, rekanan dalam Sports Business Group di Deloitte mengungkapkan musim 2014-2015 adalah musim menguntungkan bagi lima liga terbesar Eropa.
“Namun, meski tumbuh, pertumbuhannya tidak signifikan, naik hanya 4% dalam setahun terakhir. Padahal musim lalu pertumbuhan pendapatan bisa naik 11%”, ungkap Jones.
Sehingga “akan sulit bagi klub baru untuk masuk ke 10 besar, karena selisih pendapatan antara klub di posisi kesepuluh dan klub di posisi kesebelas mencapai €43,3 juta atau Rp650 miliar”.