GARA PENGERAS SUARA MASJID DI BAKAR
Saat akan melakasanakan shoalat id fitri tiba-tiba ada sekelompok orang yang melempari masjid. gara-gara pengeras suara atau lokspeker. kejadian itu terjadi pada tanggal 17/7/2015.
Menurut JK, ia mendapat laporan bahwa
peristiwa itu terjadi karena kegiatan Salat Id bersamaan dengan kegiatan
gereja masyarakat setempat. Warga dari gereja protes dengan pengeras
suara di kegiatan salat yang dianggap mengganggu ketenangan. Akibatnya,
ricuh pun terjadi.
"Memang asal muasal soal loudspeaker itu mungkin butuh komunikasi lebih baik lagi untuk acara-acara seperti itu," imbuhnya.
JK mengatakan, seharusnya dua pihak saling
menahan diri sehingga peristiwa ricuh itu tidak perlu terjadi.
"Masyarakat dapat mengetahui dua kepentingan yang bertepatan. Satu Idul
Fitri, satu karena speaker, saling bertabrakan. Mestinya kedua-duanya
menahan diri. Masyarakat yang punya acara keagamaan lain harus memahami,
saling memahamilah," sambungnya.
Sebagaimana diberitakan, dugaan sementara
rusuh di Tolikara disebabkan kemarahan masyarakat yang disinyalir dari
kelompok GIDI (Gereja Injil Di Indonesia). Mereka tidak nyaman dengan
masyarakat muslim yang tetap melaksanakan takbiran dan sholat Id.
Sebelumnya, mereka memberi peringatan pada masyarakat muslim Kaburaga
agar tidak melakukan takbiran dan menjalankan Salat Id.